Arti Lagu Tulus Monokrom - Secara garis besar, lagu Monokrom ini bercerita tentang seseorang yang sedang mengenang masa kecilnya dan bersyukur karena telah tumbuh bersama orang-orang yang tulus serta hebat. Maka dari itu, untuk... untuk lebih lengkapnya, silakan simak hingga akhir ya!
Lagu Tulus berjudul Monokrom ini rilis pada tanggal 6 Agustus tahun 2016. Walaupun sudah cukup lama, namun lagu yang didistribusikan oleh label TulusCompany ini masih sangat eksis hingga sekarang. Hal ini terbukti, lagu ini terus menadapat jumpah pendengar di setiap harinya. Tak tanggung-tanggung, lagu Monokrom ini sudah hampir mendapatkan 100 juta pendengar di Spotify.
Mungkin kamu sudah sangat penasaran dan segera ingin tau lagu Tulus yang berjudul Monokrom ini sebenarnya menceritakan tentang apa? Tak perlu risau, karena pada kesempatan kali ini anaksenja.com akan menemanimu membedah makna di balik lirik lagu Monokrom. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasannya dari bait pertama!
Analisis Lirik Lagu Monokrom dari Tulus
Monokrom memiliki arti berwarna tunggal, atau bisa juga kita sebut dengan warna hitam putih, seperti sebuah mimpi (dikala tidur) yang katanya hanya berwarna hitam dan putih. Seperti halnya foto jadul (jaman dulu), yang hanya memiliki warna hitam dan putih, yang berguna untuk membantu mengembalikan ingatan masa lampau yang di antaranya mungkin sudah terkubur.
Lembaran foto hitam-putihAku coba ingat lagi warna bajumu kala ituKali pertama di hidupkuManusia lain memelukku
Pada bagian awal lagu Monokrom ini bercerita tentang seseorang yang sedang memandang foto jadul di dalam album. Salah satu foto menunjukkan bahwa dia masih sangat kecil, sehingga masih dipangku dan dipeluk oleh seseorang yang berderajat "ibu".
Siapa lagi yang pertama kali memberi pelukan di dunia ini kalau bukan ibu? Ya mungkin bidan atau dukun beranak, tapi ya logika umumnya adalah seorang ibulah manusia pertama yang memeluk anaknya dengan penuh cinta dan rasa bahagia.
Lembaran foto hitam-putihAku coba ingat lagi wangi rumah di sore ituKue cokelat, balon warna-warniPesta hari ulang tahunku
Lantas membuka halaman berikutnya di album foto yang sedang dipegangnya. Terlihat foto dengan background hiasan ulang tahun, seperti balon, kertas ditempel-tempel di tembok yang menunjukkan berapa jumlah umurnya, balon dan kertas warna-warni (walau yang tercetak hanya warna hitam dan putih saja) yang melengkung, serta ada kue ulang tahun di depan semua orang yang terdapat lilin di atasnya.
Mengenang hal klasik seperti ini sangatlah umum terjadi di sekitar kita. Mimin aja sering melakukannya, karena foto jadul mimin sangatlah imut jika dibandingkan dengan wajah mimin yang sekarang. Jadi rasanya seperti kembali muda gitu deh, eh bukan, merasa kembali bayi gitu deh (apaan sih!).
Lembaran foto hitam-putihKembali teringat malam, kuhitung-hitung bintangSaat mataku sulit tidurSuaramu buatku lelap
Lantas kembali membuka halaman di dalam album foto, dan melihat foto dengan suasana malam hari. Kemudian teringat bahwa dulu pernah sulit tidur. Entah kenapa masih kecil bisa-bisanya mengalami insomnia, yang teringat adalah ketika susah tidur akan digendong oleh ibu dan ditepuk-tepuk pantatnya, sambil keluar rumah dengan dinyanyikan lagu nina bobok oleh ibu.
Di mana pun kalian beradaKukirimkan terima kasihUntuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indahKau melukis aku
Pada bagian reff lagu Monokrom ini berisikan tentang ucapan terimakasih kepada semua orang yang pernah berperan di dalam hidup, siapapun itu. Ibu, ayah, kakak, adik, nenek, kakek, tante, om, pakdhe, budhe, teman, sahabat, tetangga, pak RT, istri pak RT, dsb. "Karena tanpa mereka, maka tidak akan ada aku yang sekarang", mungkin seperti itu ungkapan bijaknya (cielah...).
Kita tak pernah tahuBerapa lama kita diberi waktuJika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan akuIni lagu untukmu, ungkapan terima kasihku
Sangat benar! Umur tidak ada yang tau, siapapun bisa menjadi yang duluan hilang (meninggal). Maka dari itu, kita harus selalu memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Tak perlu aneh-aneh, dengan berpikiran "mumpung masih muda". Ngapain harus nunggu sampai tua dulu untuk menjadi lebih baik?
Iya kalau diberi waktu sampai tua, gimana kalau sewaktu bersenang-senang (dalam hal negatif) langsung diambi nyawanya dan belum sempat bertaubat atau berbuat baik? Maka dari itu, kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Pikirkanlah yang terbaik untuk "sekarang", yang lalu dijadikan pelajaran dan yang besok dijadikan rencana untum menjadi lebih baik.
Lembar monokrom hitam-putihAku coba ingat warna demi warna di hidupkuTak akan ku mengenal cintaBila bukan karna hati baikmu
Kembali lagi seperti pada bagian reff tadi, yang mungkin bisa diucapkan dengan "tanpa adanya kalian, aku bukanlah aku yang sekarang. Terima kasih untuk semuanya, aku sangat bruntung mengenal kalian semua, ".
Kenangan memang abadi, tidak bisa diubah dan hanya bisa dikenang. Namun tidak menutup kemungkinan, kesalahan di masa lalu bisa di perbaiki di masa sekarang dengan diawali dengan "meminta maaf", yang berartikan kesadaran, kemudian memulai hal-hal baik untuk menebus semua kesalahan di masa lampau.
Tak lupa juga, kita harus selalu berterimakasih kepada orang-orang yang dengan ikhlas berkenan meluangkan waktunya tanpa pernah kita minta. Tanpa adanya mereka, kita bukanlah kita untuk saat ini. Sekarang semuanya tergantung pada diri kita sendiri, mau lebih baik atau tidak, karena kita sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menghadapi semua cobaan hidup. Dan juga, doa untuk mereka (yang selalu ikhlas membantu sedari dulu), semoga selalu diberi keselamatan di manapun mereka berada, dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat.
Semoga kajian makna lagu Monokrom dari Tulus ini dapat bermanfaat untukmu. Buat kamu yang ingin menyimak lirik lagunya, tenang saja, karena anaksenja.com sudah menyediakan lirik lagu lengkapnya. Tak lupa juga beserta vidio klipnya. Selamat menyimak!
Lirik Lagu Tulus - Monokrom
Lembaran foto hitam-putih
Aku coba ingat lagi warna bajumu kala itu
Kali pertama di hidupku
Manusia lain memelukku
Lembaran foto hitam-putih
Aku coba ingat lagi wangi rumah di sore itu
Kue cokelat, balon warna-warni
Pesta hari ulang tahunku
Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku
Lembaran foto hitam-putih
Kembali teringat malam, kuhitung-hitung bintang
Saat mataku sulit tidur, hmm...mm...
Suaramu buatku lelap, hmm...mm...
Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku
Kita tak pernah tahu
Berapa lama kita diberi waktu
Jika aku pergi lebih dulu, jangan lupakan aku
Ini lagu untukmu, ungkapan terima kasihku
Lembar monokrom hitam-putih
Aku coba ingat warna demi warna di hidupku
Tak akan ku mengenal cinta
Bila bukan karna hati baikmu
Musik dan Vidio Klip Tulus - Monokrom
Mungkin kamu tak setuju dengan apa yang anaksenja.com utarakan, karena mimin percaya pendapat serta pengetahuan setiap orang itu berbeda-beda. Maka dari itu, mimin persilakan kamu untuk megungkapkan pendapatmu di kolom komentar. Mungkin saja interpretasimu mengenai lagu Monokrom ini jauh lebih baik dan dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Mari kita bahas bersama-sama hingga menemukan makna sebenar-benarnya yang tersembunyi di balik lirik lagu Monokrom dari Tulus!