Arti Lagu Tulus Tujuh Belas - Lagu ini menceritakan tentang kenangan di masa remaja, di mana saat usia 17 tahun masih terasa bebas dan belum mengenal letihnya menjadi dewasa. Banyak hal yang bisa dikenang, yang mampu diambil semangatnya (jiwa muda) sebagai bekal hidup kala melawan kerasnya dunia di masa dewasa.
Tulus kembali hadir dengan lagu bertema flashback, seperti lagu Gajah dan Monokrom, yang dapat mengingatkan kita tentang kenangan masa lalu. Lagu Tujuh belas ini rilis pada tanggal 23 Februari 2022 di kanal Youtube Tulus, yang langsung mendapat seratus ribu lebih viewers setelah sehari upload. Hal ini menandakan bahwa banyak yang menyukai karya Tulus, salah satunya adalah mimin sendiri, hehehe...
Mungkin kamu sudah sangat penasaran dan segera ingin tau lagu Tulus yang berjudul Tujuh Belas ini sebenarnya menceritakan tentang apa? Tak perlu gelisah, karena pada kesempatan kali ini anaksenja.com akan menemanimu mengulik makna di balik lirik lagunya. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasannya dari bait pertama!
Analisis Lirik Lagu Tujuh Belas dari Tulus
Muda jiwa selamanya mudaKisah kita abadi selamanya
Pada awal lagu Tujuh Belas ini berisikan sebuah kata-kata penyemangat untuk kita semua. Walau usia sudah tak muda, namun jiwa dan semangat akan selalu muda, bersama dengan kenangan-kenangan yang telah terukir abadi di masa lalu dan ingatan.
Masihkah kau mengingat di saat kita masih tujuh belasWaktu dimana tanggal-tanggal merah terasa sungguh meriahMasihkah kau ingat cobaan terberat kita, matematikaMasihkah engkau ingat lagu di radio yang merdu mengudara
Kemudian mengajak kita (sebagai pendengar) untuk mengingat segala kenangan di masa lalu, tepatnya ketika masih berusia 17-an. Pada usia ini mengingatkan kita sewaktu duduk di bangku SMA, di mana tanggal-tanggal merah (selain hari minggu) terasa sangat meriah, karena waktu libur itu ibarat surga di tengah-tengah rutinitas belajar di sekolah yang terkadang menjenuhkan.
Ada juga cobaan terberat (bagi sebagian orang) adalah mata pelajaran Matematika. Pelajaran yang mana penuh dengan angka-angka dan rumus-rumus yang terkadang membuat otak mendidih karena hasil yang dihitung tak pernah benar. Pernyataan ini teruntuk yang benci matematika lho ya, kalau yang cinta matematika mah pelajaran ini bagaikan surga. Hehe...
Dan di masa lalunya Tulus (seperti masa lalu mimin juga, tapi sepertinya lebih tuaan Tulus deh) ada sebuah alat yang sangat canggih (di waktu itu), yang dapat mengeluarkan suara tanpa kabel dan gambar, yang mampu menghadirkan band-band favorit di dalam rumah, dan berita-berita update yang dapat didapat secara gratis. Alat canggih tersebut bernama radio.
Mungkin di jaman sekarang terlihat membosankan, karena perkembangan zaman yang semakin gak karuan dan edan. Tapi di jaman dulu, yang namanya Radio itu sangatlah istimewa. Hal paling menarik yang pernah mimin rasakan adalah di mana bisa request lagu di salah satu radio dengan menyertakan salam kepada seseorang yang dikagumi. Ihhh... pokoknya rasanya romantis banget di kala itu!
Kita masih sebebas ituRasa takut yang tak pernah menggangguBatas naluri bahayaDulu tingginya lebihi logika
Di umur 17-an adalah usia di mana seseorang sedang nakal-nakalnya, tak takut apapun, terutama anak STM yang tampaknya tak takut mati (karena tawuran mulu). Ada juga yang tak takut keluarganya malu, dengan bergaul bebas dan bertindak edan. Dan ada pula yang senang banget mengerjai teman, bahkan guru di sekolah.
Saat sudah dewasa, rasa-rasanya dulu (saat di usia 17 tahunan) sering kali melakukan hal-hal diluar logika. Hal ini terjadi karena saat dewasa kita dapat membedakan mana yang buruk dan mana yang baik, tak melulu maju menggunakan emosi dan ambisi. Jika sampai saat ini ada orang berusia tua tapi masih suka mengedepankan napsu dan ambisi tanpa logika, ya berarti dia masih kekanak-kanakan. Hihihi...
Putaran bumi dan waktu yang terus berjalan menempa kitaWalau kini kita terpisah, namun jiwaku tetap di sana
Saat sudah dewasa, atau seusai lulus SMA, pasti semua teman-teman yang dulunya suka nongkrong bareng, mabuk bareng (mabuk cinta), bermain bercanda bernyanyi bersama, akan terpencar dengan masa depannya masing-masing. Ada yang langsung menikah karena tak kuasa menahan napsu, ada yang berkuliah dengan harapan bisa menjadi PNS, ada pula yang tetap WFH walau tidak memiliki pekerjaan.
Walaupun berpisah, namun jiwa persahabatan pasti akan selalu ada (jika tidak pernah musuhan). Hal yang sering terlihat adalah ketika melakukan reuni. Pasti bagi kebanyakan orang akan merasa bahagia, apalagi ketika mengingat hal-hal bodoh yang pernah dilakukan bersama-sama. Seperti membolos, mencontek, pacaran, atau melakukan pelanggaran sehingga bermusuhan dengan guru.
Kalau kenangan baik sih malah terkadang sering terlupakan ya. Seperti selalu memakai pakaian rapi, berangkat tak pernah terlambat, selalu mengerjakan PR, ah, menurut mimin sih gak ada asik-asiknya. Lebih asik mengenang pelanggaran, wkwkwk. Maap ya, ini hanya pendapat mimin pribadi saja.
Sederas apapun arus di hidupmuGenggam terus kenangan tentang kitaSeberapa pun dewasa mengujimuTakkan lebih dari yang engkau bisaDan kisah kita abadi untuk selama-lamanya
Dan, lagu ini ditutup dengan sangat apik. Pada bagian akhir lagu Tujuh Belas dari Tulus ini berisikan kata-kata motivasi yang berguna untuk memberi semangat kepada semua teman-teman di masa lalu. Tetap semangat walau hidup terkadang terlihat kejam, dan tetaplah mengingat masa lalu karena kenangan manis yang pernah terlukis indah dapat menciptakan tawa, sehingga mampu menentramkan hati walau hanya sejenak (daripada tidak tentram sama sekali?).
Semoga dengan adanya lagu ini bisa mengembalikan ingatan masa lalu tentang indahnya masa muda dan persahabatan, sehingga mampu menjadikan masa sekarang menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup karena tersetrum oleh semangat muda (jiwa muda) akibat mengingat masa lalu.
Mungkin kamu mau menyimak dan menyanyikan lirik lagu lengkapnya? Tenangs aja, karena mimin sudah menyiapkan lirik lagu Tulus - Tujuh Belas di bawah ini.
Lirik Lagu Tulus - Tujuh Belas
Muda jiwa selamanya mudaKisah kita abadi selamanyaMuda jiwa selamanya mudaKisah kita abadi selamanyaMasihkah kau mengingat di saat kita masih tujuh belasWaktu dimana tanggal-tanggal merah terasa sungguh meriahMasihkah kau ingat cobaan terberat kita, matematikaMasihkah engkau ingat lagu di radio yang merdu mengudaraKita masih sebebas ituRasa takut yang tak pernah menggangguBatas naluri bahayaDulu tingginya lebihi logikaPutaran bumi dan waktu yang terus berjalan menempa kitaWalau kini kita terpisah, namun jiwaku tetap di sanaDi masa masih sebebas ituRasa takut yang tak pernah menggangguDi masa naluri bahayaDulu tingginya lebihi logikaMuda jiwa selamanya mudaKisah kita abadi selamanyaKita masih sebebas ituRasa takut yang tak pernah menggangguBatas naluri bahayaDulu tingginya lebihi logikaSederas apapun arus di hidupmuGenggam terus kenangan tentang kitaSeberapa pun dewasa mengujimuTakkan lebih dari yang engkau bisaDan kisah kita abadi untuk selama-lamanya
Musik dan Vidio Tulus - Tujuh Belas
Mungkin kamu tak setuju dengan apa yang anaksenja.com utarakan, karena mimin percaya pendapat serta pengetahuan setiap orang itu berbeda-beda. Maka dari itu, mimin persilakan kamu untuk megungkapkan pendapatmu di kolom komentar. Mungkin saja interpretasimu mengenai lagu Tujuh Belas ini jauh lebih baik dan dapat bermanfaat bagi yang lainnya. Mari kita bahas bersama-sama hingga menemukan makna sebenar-benarnya yang tersembunyi di balik lirik lagu Tulus - Tujuh Belas!