Arti Lagu Peterpan Bintang di Surga - Lagu ini menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang untuk mencari kebenaran dan pertolongan Tuhan, karena hanya kepadaNyalah manusia berasal dan berpulang. Secara manusia hanya hidup sementara di dunia, pasti akan butuh kepastian tentang bagaimana nasibnya setelah mati nanti? Maka dari itu, jalan satu-satunya yang bisa ditempuh adalah dengan jalan spiritual, atau dengan beribadah kepada Tuhan.
Pada kesempatan kali ini anaksenja.com akan mengajakmu mengulik arti dan makna di dalam lirik lagu Peterpan atau NOAH yang berjudul Bintang di Surga. Mungkin sebagian dari kamu beranggapan bahwa lagu ini menceritakan tentang kisah percintaan kan?
Dulu sewaktu mimin kecil mikirnya juga gitu, bahwa semua lagu Peterpan itu menceritkan tentang percintaan orang dewasa. Namun setelah dikaji ulang, mimin pun kaget karena makna dari lagu Bintang di Surga ini malah mengarah ke ranah religius. Jadi, pada kesempatan kali ini mimin akan mengajakmu mencari nilai religius yang terkandung di dalam lirik lagu Noah (yang dulunya Peterpan) berjudul Bintang di Surga. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai pembahasan lengkapnya!
Analisis Lirik Lagu Bintang di Surga dari Peterpan
Masih ku merasa angkuhTerbangkan anganku jauhLangit kan menangkapkuWalau kan terjatuh
Pada bagian awal lagu Bintang di Surga ini mengkisahkan tentang seseorang yang merasa sombong (angkuh) atau tinggi hati. Ia merasa bahwa tak apa meninggikan dirinya setinggi-tingginya karena percaya bahwa awan akan menangkapnya jika akan terjatuh. Seperti seseorang yang memiliki pendukung (pelindung) di belakangnya, yang selalu siap siaga menanggung resiko jika terjadi kesalahan. Apakah hal seperti ini pantas dilakukan oleh manusia, yang sejatinya hanyalah makhluk ciptaanNya, lalu berbuat seenaknya karena merasa memiliki segalanya?
Dan bila semua terciptaHanya untukku merasakanSemua yang terciptaHampa hidup terasa
Saat seseorang berada di titik mampu (memiliki segalanya), pasti akan bingung dan bertanya-tanya, “aku sudah mendapatkan semuanya, lalu apa lagi yang harus aku cari? Apa lagi yang bisa aku dapatkan?”. Rasa kebingungan itu menggiring manusia untuk menemukan arti hidupnya secara harafiah. Pertanyaan yang sejenis “mengapa aku hidup di dunia ini?” pasti akan menghantui dan dengan perlahan akan mendewasakan diri secara otomatis.
Lelah tatapku mencariHati untukku membagiMenemani langkahkuNamun tak berarti
Setelah sadar bahwa ada kekosongan di dalam hidup, seseorang yang berpikir pasti akan berusaha mencari jawaban maupun solusi untuk mengisi kekosongannya tersebut. Saat lelah menatap semua yang terlihat dengan mata, seperti harta dan segala materi yang dipunya, pertanyaan “sebenarnya aku siapa? Aku darimana dan akan ke mana setelah tiada?” akan membawa diri ke tempat pencarian yang sesungguhnya.
Dan bila semua terciptaTanpa harus ku merasakanCinta yang tersisaHampa hidup terasa
Kesadaran tentang dasar dari tujuan hidup memang cukup melelahkan, apalagi setelah sadar jika sebanyak-banyaknya yang di dapat pada akhirnya akan ditinggal karena manusia bisa mati. Keganjalan tentang “akan bagaimana aku setelah mati?” membuat diri tak napsu lagi tentang segala keduniawian.
Bagaimana tidak, jika harta sudah tak terhingga, maka segalanya bisa di beli, seperti halnya cinta dari manusia. Dan, apapun yang dibeli itu terkadang tidak berkualitas karena bisa saja tanpa adanya landasan tulus maupun ikhlas, sama saja bohong bukan? Lah, kebohongan-kebohongan tersebutlah yang membuat hidup terasa seakan hampa walau memiliki segalanya.
Bagai bintang di surgaDan seluruh warnaDan kasih yang setiaDan cahaya nyata
Pada bagian reff lagu Bintang di Surga milik Noah ini menceritakan tentang seseorang yang sedang berdoa kepada Tuhanya. Seperti yang bisa kita lihat pada lambang Garuda Pancasila, ada simbol bintang di dalamnya, yang juga merupakan sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Katakanlah kita mengambil kesimpulan bahwa kata “bintang” di sini memiliki arti Tuhan, maka hanya Dialah yang Maha Segalanya (seluruh warna), Maha Penyayang (kasih yang setia), dan Maha Pemberi Petunjuk ke jalan yang benar (cahaya yang nyata).
Puncak dari tujuan perjalanan manusia adalah spiritual, karena hanya dengan beriman kepadaNya kita bisa mendapatkan kelengkapan dari hati yang sebelumnya terasa kosong. Mempercayai tentang keAdaanNya mampu menentramkan hati dan pikiran. TanpaNya, hidup akan hanya terasa tak berarti walau telah mencapai puncak dari segalanya yang ada di dunia ini.
Oh bintang di surgaBerikan ceritaDan kasih yang setiaDan cahaya nyata
Lantas kembali memohon kepada Tuhan agar diberikan cerita atau takdir yang baik, bersama dengan kasihNya dan cahayaNya sebagai penerang menuju ke jalan yang benar. Hal ini dikarenakan hanya Dialah yang mampu dan berhak atas segalanya, sebagai Sang Pencipta dan Sang Maha Segalanya.
Demikian kajian makna yang tersembunyi di balik lirik lagu Bintang di Surga milik Peterpan, atau yang kini berubah nama menjadi Noah. Apabila kamu memiliki tafsir yang berbeda dengan apa yang sudah anaksenja.com paparkan, jangan ragu untuk mengungkapkannya di kolom komentar ya? Karena bisa saja pendapatmu jauh lebih benar dan yang terpenting adalah bisa bermanfaat buat yang lainnya. Terimakasih, sampai jumpa di kajian makna lagu selanjutnya!